Kamis, 01 Desember 2016

4 Strategi Bisnis yang Wajib Diketahui Pengusaha

Memiliki strategi bisnis untuk usaha yang hendak dijalankan amat penting. Sebab setidaknya anda tahu bakal dibawa kemana usaha yang anda akan rintis ini. Dengan memiliki strategi pula, anda minimal sudah menyiapkan plan for the worst, hope for the best, bersiap menghadapi kondisi terburuk, dan berharap yang terbaik.
Nah, posting kali ini khususnya diperuntukkan bagi anda yang mengaku pengusaha, baik yang baru mulai usaha atau pun sudah lama menjalankan usaha. Apa saja strategi bisnis yang bisa anda terapkan?
Di sini kita tidak membahas soal apa bisnis yang akan dijalankan, karena asumsinya jika anda sudah melangkah ke strategi bisnis berarti anda sudah punya bisnis yang mau dilakoni.
So, sekarang beberapa strategi bisnis yang bisa anda terapkan adalah…
  1. Diversifikasi Bisnis. Bagi yang baru mulai bisnis, sebaiknya tidak langsung menjalankan strategi bisnis ini. Saya sarankan lebih baik fokus terlebih dahulu pada bisnis yang sedang dibangun. Mengapa? Sebab strategi ini tergolong beresiko tinggi. Melakukan diversifikasi bisnis, berarti anda membangun sebuah produk baru untuk dilempar ke pasar (yang mungkin juga baru). Jika tidak dibarengi kesiapan yang baik, melakukan diversifikasi dapat menggoyahkan bisnis anda sebelumnya.
  2. Strategi menyerang. Strategi bisnis ini biasanya dijalankan untuk memperbesar tingkat penguasaan pasar. Pada strategi ini. biasanya promo besar-besaran dengan segala macam taktiknya dijalankan. Salah satu contohnya seperti menghadirkan program yang menarik bagi konsumen.
  3. Mengembangkan pasar. Strategi yang ini relatif lebih kalem. Karena dengan produk yang selama ini ada, pebisnis akan berupaya untuk mengeksplorasi pasar yang selama ini digarapnya agar bisa lebih maksimal. Strategi ini perlu kejelian dalam melihat pasar.
  4. Mengembangkan produk. Berkebalikan dengan strategi bisnis mengembangkan pasar, strategi ini melempar sebuah produk baru pada pasar yang selama ini digarap. Kelebihan strategi bisnis ini adalah karena pasarnya telah dikenali, sedang tantangannya adalah bagaimana membuat produk baru tersebut bisa diterima oleh pasar.

sumber : 
http://lakubgt.com/4-strategi-bisnis-yang-wajib-diketahui-pengusaha/

Kisah Sukses Hendrik Tio Pendiri Bhinneka.com

Hendrik Thio, Nicholas, Johannes, Darsono, serta Tommy pada tahun 1999, mendirikan website e-commerce bernama Bhinneka.com. E-Commerce pada saat itu adalah hal yang baru di Indonesia dan berisiko tinggi. Coba ingat, mulai kapan masyarakat Indonesia membeli barang melalui online? Kisah sukses Hendrik Tio pendiri Bhinneka.com bermula dari permasalahan sederhana.

Masih ingat kisahnya Jon Oringer pendiri Shutterstock yang kesulitan berjualan foto? Kasusnya Hendrik Tio kurang lebih sama, bhinneka.com didirikan untuk memajukan usaha jual beli produk-produk IT dan aksesorisnya. Nama Bhinneka juga disesuaikan dengan gerai toko. Jadi Bhinneka awalnya toko computer biasa, kemdian menjadi toko online yang khusus menjual produk-produk teknologi. Sekarang ini Bhinneka sudah menjadi toko online yang jual semua barang.

Masa Kelam dan Kelahiran Bhinneka

Bhinneka atau PT Bhinneka Mentari Dimensi berdiri pada tahun 1993. Perusahan ini bergerak di bidang distribusi dan penjualan produk-produk teknologi informasi sebagai inti bisnisnya, seperti PC Build Up dan PC Compatible, Peripherals, jaringan (Lan/Wan), solusi video editing hingga pusat servis.
 Kisah Sukses Hendrik Tio Pendiri Bhinneka.com - Logo - Finansialku

Saat krisis tahun 1998 – 1999, bisnis PT Bhinneka Mentari Dimensi, nyaris lumpuh. Jumlah karyawan yang semula mencapai 129 orang menjadi sisa 24 orang. Pada saat itulah Nicholas Tio & Hendrik Tio melihat peluang yang tren belanja online yang sedang ngetrend di Amerika. Maka lahirlah situs Bhinneka.com yang masih berupa profil perusahaan, disetujui untuk dijadikan model online store.

Awal Mula Kisah Sukses Hendrik Tio Pendiri Bhinneka.com

Dari sinilah awal mula kisah sukses Hendrik Tio pendiri Bhinneka.com bermula. Karena kesulitan dalam penjualan dan krisis ekonomi di Indonesia, PT Bhinneka Mentari Dimensi mulai mencoba model bisnis yang baru. Model bisnis baru ini menggunakan internet sebagai channel untuk berjualan.


Tidak heran jika Hendrik Tio mengatakan Bhinneka.com lahir saat situasi genting yaitu krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997-1998. Pada awal berdirinya, website Bhinneka.com tidak langsung terkenal dan tidak langsung memiliki penjualan yang tinggi. Kesuksesan Bhinneka.com juga awalnya dari masalah yang dihadapi oleh banyak calon entrepreneur.

Sobat Finansialku ada yang tahu, kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai membuat website Bhinneka.com?
Menurut hasil riset di internet, Hendriok Tio dan kawan-kawan mengeluarkan modal Rp 100 juta (pada tahun 1999, jika inflasi 10% maka di tahun 2015 perkiraan modal Rp 450 – 500 juta).

Finansialku ingin sedikit mengangkat mengenai budaya perusahaan. Budaya perusahaan dapat menjadi karakter dari perusahaan serta masyarakat di dalamnya (pemilik, manajemen, karyawan dan staf). Budaya perusahaan yang diangkat Bhinneka.com adalah budaya juang dengan kalimat “bermental baja” atau “jangan cengeng”. Jelas budaya ini sangat melekat, karena Bhinneka.com lahir pada masa-masa susah. Kerja keras dan ketekunan membawa Bhinneka.com menjadi sebuah e-commerce yang kredibel dan dapat dipercaya. Saat ini Bhinneka.com mampu menghasilkan omzet lebih dari Rp 50 M setiap tahunnya. Bagaimana dengan awal mula Bhinneka.com?

Sama seperti perusahaan teknologi, budaya FUN selalu melekat pada kehidupan sehari-hari. Keluarga Bhinneka (karyawan dan staf) memiliki panggilan saying yaitu Bhinnekanerz. Lima Budaya Bhinnekanerz adalah:
  1. Religious
  2. Knowledgeable
  3. Tough
  4. Passionate
  5. Fun

Nilai Bersama dalam melakukan pekerjaan melayani pelanggan dirumuskan dengan “Pelayanan Antusias dari Hati”.

Pelajaran dari Hendrik Tio Pendiri Bhinneka.com

Apa saja pelajaran-pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah sukses Hendrik Tio pendiri Bhinneka.com? Finansialku akan merangkumnya:
  1. Pantang Menyerah
Lahir di saat susah, bukan berarti bekerja dengan setengah hati. Mayoritas calon entrepreneur lahir dalam kondisi yang kurang menguntungkan (pesaing yang sudah besar, kekurangan dana, kekurangan sumber daya manusia dan lainnya). Itu semua bukan menjadi alasan untuk cengeng dan menyerah. Justru karena dalam kondisi yang susah, maka harus segera bangkit dan bekerja lebih keras (kerja keras dan cerdas).

  1. Inovasi
Bisnis perlu berinovasi untuk dapat hidup. Pada saat krisis ekonomi di Indonesia, orang lebih fokus pada kebutuhan-kebutuhan pokok. Peralatan computer, gadget bukan menjadi prioritas. Oleh sebab itu industry elektronik mendapat pukulan keras. Inovasi selalu memiliki risiko, terbayangkah Anda, bagaimana jika Anda menjadi Hendrik Tio pada saat itu? Apakah Anda berani mengeluarkan uang Rp 100 juta untuk investasi pada website dan bisnis online? Saat ini Rp 500 juta atau 1M bagi Benny Tio dan Bhinneka bukan investasi yang sangat besar, tetapi saat itu Rp 100 juta menjadi nilai yang cukup besar.

  1. Memanusiakan Manusia dan Bisnis
Terakhir yaitu memanusiakan manusia dan bisnis. Dalam budaya perusahaannya, bhinneka memasukkan unsur Fun. Ada beberapa orang ahli yang mengatakan jika perusahaan mampu membahagiakan karyawannya, maka karyawannya akan membahagiakan customernya. Customer yang bahagia akan setia.